Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Nguping (Sepenggal Kisah Di Warung Pecel)

Gambar
Coution: Jika anda bukan orang Timur, mungkin akan kesulitan untuk memahami.   Jam 22:15, tiba-tiba perut lapar. Sa berangkatlah ke warung pecel ayam depan kontrakan. Setelah selesai pesan, sambil tunggu masnya goreng ayam, sa ‘bunuh’ waktu (keren e istilahnya) dengan main hape. Tiba-tiba lagi, muncul cewek dua orang duduk di seberang meja. Dong dua seksi (wuuuiihh…), baju press (ehm), celana botol, kulit hitam manis, rambut ‘bonding’ (cieee…), bicara lantang bahasa Indonesia logat InTim. Rakat sudah ni. Hahahaha.. Jadilah kami bertiga pelanggan larut malam di warung itu. Sa sambil main hape, sambil curi-curi dengar (curi pandang juga) tu nona dua pu pembicaraan. Sebenarnya bukan curi sih, karna dong dua bicara keras sekali jadi hitungannya mereka yang kasi sa dengar. Hahaha… Ternyata, topik pembicaraannya adalah…jeng…jeng…jeng… LAKI-LAKI. Jadi ternyata, dong dua ni lagi saling pamer dong pu pacar. Sa dengar dari jauh nona yang satu ni dia pu pacar...

Ina Burak Beach, Adonara Island

Gambar

Hujan Sepoi-sepoi

Gambar
X : Masih hujan sepoi-sepoi, dan angin rintik-rintik. Y : Romantisnya bila bisa bersama kakanda. *tiupapitungku X : Mengarungi malam basah ini dinda. *jerangairbuatkopi Y : Dalam pelukan bulan dan wangi tubuh kanda. *seruputkopi X :Bersandarlah di bahuku dinda, biar angin iseng tak membawa aroma rambutmu pergi tanpa mampir di hidun gku. *terlalumanis,tambahkopilagi Y : Belai rambutku jika jarimu tak lagi capai menggenggam jemariku kanda. *kunyahsirihpinang X : Lingkarkan lenganmu di pinggangku dinda, bagilah hangat tubuhmu tuk mengusir dingin malam. *gulungtembako Y : Mari kita berdansa diantara suara ombak yg merayu pantai, biarkan pagi cemburu pada kita hingga ia malu untuk muncul terlalu dini. *titijagungsudah! X : Biar irama langkah kita mempesonakan bulan, terpanana dan tak beranjak dari balik awan, lupa akan tengat waktu jatahnya di langit, dan malam ini tetap malam. *caritofamaugaliubi Y : Bulan menggantung indah dan bintang lari entah kemana. Sudahlah! Sekalipun cum...

Alasan yang Tepat

Gambar
(Berikut ini adalah khayalan kelas bisnis, sok menjadi super cool) Sesaat setelah tanganku melingkari tubuhmu, dan jariku mulai melepaskan kait kutangmu, aku terhenyak. Sadar akan suatu hal diantara napsu yg menggebu. Sini, biar kukait kembali kutangmu. Ini, kenakan bajumu. Itu, naikan lagi celanamu yg sudah setengah melorot. Bukannya sok alim, aku juga sama dengan kucing itu. Jika kamu adalah tulang, mana mungkin kutolak. Hanya saja aku tak punya kondom. Takut nanti kita lupa diri. Lalu 'jalan napsu' yang kita tempuh ini nanti berujung keterpaksaan. Jikapun kamu nanti hamil, aku pasti akan bertanggung jawab. Kupastikan itu. Aku hanya takut tidak bisa mempertanggungjawabkan rasaku terhadapmu kelak. Aku percaya segala sesuatu yang kita lakukan harus punya alasan yang tepat. Aku hanya mau menikahimu karna kita saling mencintai dan ingin bersama. Bukan karna aku telah menghamilimu. Aku mau mencintaimu sebagai istriku dulu, Lalu aku mau mencintaimu karna menjadi ibu y...