"Kaka, kaka, Canon Be do..."

Beberapa minggu lalu diselengarakan kompetisi futsal antar organda asal NTT di Jakarta. Dengan meminjam lapangan futsal milik salah satu sekolahan Katolik, jadilah para pemuda NTT di sini unjuk kebolehan dan ketidakbolehan mereka dalam mengolah si kulit bundar.
Bagi orang-orang yang tinggal di sekitar komplek sekolahan mungkin suasananya agak mencekam. Bayangkan saja orang-orang berkulit keriting dan berambut gelap (eh... kebalik) yang begitu banyak berkumpumpul di satu tempat. Apakah ada sengketa lahan, pemirsa?
Hahaha...
Biarlah mereka berkata apa, yang penting katong bahagia aangg...
Kalau lagi ada event seperti ini, saya pasti tidak akan ketinggalan.
Selain hunting foto, tentu saja hunting cewek masuk dalam agenda saya. Hahahaha...
Saat mata saya sedang asyik jelalatan lewat viewfinder kamera, tiba-tiba ada yang menepuk bahu saya. Kalau dari tepukannya yang halus sepertinya tangan cewek. Saat menoleh, sesosok gadis berkulit putih dengan rambut sebahu yang telah direbonding tersenyum pada saya.
Saya pun membalas senyumnya dengan tatapan "ada apa ade?".
Dengan memasang wajah permintaan dan dengan dialek khas NTT gadis itu berkata: "Kaka, kaka, Canon be dolo".
Saya terpaku, otak saya berusaha keras mencerna apa yang dimaksud gadis ini.
Selagi otak saya berputar berlawanan dengan arah jarum jam, gadis itu menunjuk kamera yang saya pegang, lalu membuat gerakan seperti anak alay yang narsis.
Seketika saya tersentak, otak saya langsung bisa mencerna maksud dari perkataan gadis ini sebelumnya.
Ternyata maksud dari kata Canon adalah foto. Jadi maksud dari kalimat "Kaka, kaka, Canon be dolo" adalah:
"Kakak, kakak, fotoin aku dong".
Dengan berat hati saya menjawab:
"Sori ade, yang kaka pegang ini bukan Canon, tapi Nikon".
Tanpa banyak kata, gadis itu pun berlalu.
Aduh masyarakat e...
Generalisasi tiap produk memang sudah kebiasaan.
Sebagai contoh:
Sepeda Motor. Pada awal mula semakin banyak masyarakat yang memiliki sepada motor, hampir 99% adalah produk Honda.
Lalu timbulah kebiasaan masyarakat menyebut setiap sepeda motor menjadi Honda. Entah itu Kawasaki, Suzuki, Yamaha, tetap saja disebut Honda.
Contoh lainnya adalah sabun colek. Sabun colek yang paling terkenal adalah Wings. Maka semua sabun colek disebut Wings.
Begitu pula detergen, semuanya disebut Rinso.
Dan tentu saja masih banyak barang lain lagi.
Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana perasaan barang-barang itu. Mungkin saja mereka merasa iri dan risih.
Tak tahulah....

Jakarta, 18 Nov 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Siaran Bola di TV Nasional 'Diacak'???

Ikat, masukin kardus lalu kirim.

Ragu