Krisis Jagung Titi

Bibi saya lagi titi jagung

Kata ibu-ibu (di Adonara) pada anak gadisnya: "Jika ingin kawin dengan pria Adonara, kamu harus bisa titi jagung. Paling tidak seperti buatan ibunya."


Itu dulu...
Kalau standar ini diterapkan pada masa kini, bersiap-siaplah untuk membujang seumur hidup wahai saudara-saudaraku.
Wanita-wanita Lamaholot dewasa ini sangat jarang yang bisa titi jagung.
Tak percaya? Coba saja tanya pada keluarga atau teman anda yang berasal dari Flores Timur.
Menurut penerawangan saya, sampai saatnya nanti apabila generasi ibu kita telah tiada, jagung titi akan menjadi komoditas pangan yang sangat langka dan sekaligus mahal (agak keren ya bahasanya? Hahaae...)
Ini dikarenakan permintaan jagung titi yang akan tetap tinggi (maklum generasi kita dan anak kita masih sempat menikmati jagung titi berkualitas), sedangkan produksi jagung titi akan menurun drastis karna kurangnya tenaga untuk titi jagung.
Lalu adakah cara untuk mencegah 'krisis jagung titi' ini?
Ada, tapi hanya satu.
Para wanita harus mulai belajar titi jagung lagi.
Karna takkan ada oven yang bisa memanaskan bulir jagung sebagus wajan tanah liat.
Karna tak ada mesin yang bakal bisa membuat gepeng bulir jagung sebagus batu yang dipakai ibu-ibu kita sejak dulu.
Kenapa hanya para wanita? Kenapa para pria tidak belajar juga?
Karna kita ini masyarakat adat, dan ini adalah bagian pembagian tugas dan fungsi pria dan wanita.
Kalau kami para pria titi jagung, maukah para wanita memanjat pohon kelapa untuk iris tuak? Hahaha...

SAVE JAGUNG TITI

*bukan menyalahkan, hanya mengingatkan.

Komentar

  1. Dulu waktu sd sy jg coba latih titi jagung.... aneh. banyak yg datang nonton coz tampak aneh. jadi berhenti saja... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih....agak aneh jg lihat cowok yg rutin titi jagung. Hahaha...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Siaran Bola di TV Nasional 'Diacak'???

Ikat, masukin kardus lalu kirim.

Ragu