Pernah mengalami hal ini? Bagi kalian yang tinggal di kota-kota besar seprti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll pasti tidak mengalaminya. Tapi hal ini lumrah terjadi pada saudara-saudara kita di daerah. Terutama daerah yang hanya bisa mendapatkan siaran TV dengan menggunakan parabola. Daerah asal saya misalnya, Flores. Setiap kali ada siaran bola liga-liga top Eropa, yang bisa mereka saksikan hanyalah layar berwarna biru sepanjang 2x 45 menit. Ahay... Kasihan sekali ya, pemirsa. Kenapa hal ini bisa terjadi? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang reggae. Hahaha... Banyak yang berasumsi bahwa para produsen parabola tertentu sengaja mengacak-ngacak frekuensi siaran dari stasiun televisi yang sedang menyiarkan pertandingan sepakbola live . Tujuannya tentu saja agar mendongkrak penjualan parabola beserta reciever mereka. Well guys, you are totally wrong . Seperti yang kita ketahui, setiap liga di Benua Biru sana akan menjual hak siarnya kepada stasiun-stasiun TV. Biasanya ...
Suatu waktu gue main ke rumah sepupu. Sepupu gue ini udah berkeluarga. Dia nikah muda (sengaja gue tulis biar gue gak kelihatan tua). Istrinya orang Jawa. Mereka punya 2 anak yang masih kecil-kecil. Yang sulung cowok, kalo gak salah sekitar 6 tahun umurnya. Anak ke-2 cewek, masih bayi, umurnya belum setahun.
Jika bulan saja tak mampu untuk selalu setia pada malam, apakah yang kau harapkan dari manusia sepertiku? Mungkin bulan punya alasan, tentu saja aku juga punya alasan sadar atau tidak. Barangkali awan yang menghalangi. Atau mungkin bulan sedang menyinari belahan bumi yang lain Tak tahulah, coba saja mendongak ke langit. Siapa tahu kau temukan jawabannya. Jika tak kau temukan, teruslah merenung. Biarkan gelisahmu menenggelamkanmu di pekatnya malam. Toh mentari selalu setia pada siang.
itu siapa?
BalasHapus